Gaji Pemain Nunggak Lebih Tiga Bulan, Aliyah: Tolong Bantu PSPS 

Gaji Pemain Nunggak Lebih Tiga Bulan, Aliyah: Tolong Bantu PSPS 

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemain dan pelatih klub sepak bola Liga 2 Wilayah Barat, PSPS Riau meminta masyarakat setempat untuk membantu keuangan klub yang sedang dilanda masalah finansial sehingga berdampak pada performa permainan.

"Untuk masyarakat Riau, PSPS sedang banyak sekali masalah internal. Siapa tahu ada pengusaha, investor dan donatur tolong bantu PSPS Riau, masalahnya finansial," kata pemain PSPS Riau, Aliyah Alfuad di Pekanbaru, Jumat (14/9/2018).

Hal itu dikatakannya usai pertandingan PSPS Riau melawan Persik Kendal yang berkesudahan dengan skor 2-1 untuk kemenangan PSPS di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Jumat (14/9). Menurutnya pastilah di Riau yang kaya ini ada investor yang bisa membantu.


Dalam kesempatan yang sama, pelatih kiper PSPS Riau, Lutfhi Yasin menambahkan lebih lanjut meminta masyarakat ada yang memberikan bonus. Walaupun nilai yang diberikan sedikit, kalau banyak tentu ada juga yang bisa diberikan kepada klub.

"Seperti tadi ada orang yang memberikan (uang) pada pemain. Kalau bisa banyak yang memberikan walaupun nilainya sedikit," ungkapnya.

Pelatih kepala PSPS Riau, Hendri Susilo sebulan lalu juga sudah mengungkapkan bahwa dirinya dan para pemain belum digaji oleh manajemen. Hal ini, kata dia, mempengaruhi secara psikologis terlihat sejak putaran kedua lanjutan Liga 2 Wilayah Barat.

"Masalah kita masalah manajemen, kalau ditanya loyalitas pelatih dan pemain sudah tanpa batas. Terbang ke sana ke sini bertaruh nyawa untuk PSPS, kami tak mengeluh tak dibayar," katanya saat itu.

Jadi, lanjut dia, masalah pelatih dan pemain bukanlah teknis tapi psikologis. Menurutnya ini berat bahkan baginya yang pernah ditanya apakah ada uang dulu ketika ingin berangkat bermain. Meski begitu, dia tidak menafikan juga manajemen sedang berusaha dan meminta dalam tiga pekan ini ada kejelasan.

Sementara itu, Humas dan Media Officer PSPS Riau, Muhammad Teza Taufik, seperti dilansir Antara, menyatakan saat ini sedang mengusahakan gaji pemain yang tertunggak lebih tiga bulan. Manajemen memilih fokus dulu untuk menutupi biaya operasional seperti biaya hudup di mess dan pertandingan tandang.

"Kalau gaji tak bisa selengkap ini, karena satu bulan saja besarnya bisa Rp300 juta, manajemen kesulitan. Kalau untuk tandang masih bisa dicarikan. Jadi manajemen saat ini tak bisa memenuhi hak, kalau menjalankan klub masih bisa," sebutnya.